Jumat, Mei 9

CINTA MELANKOLIS

Telah pudar cahaya bintang dan telah berhenti semua mata memandanginya

Yang tinggal hanya riuh angin tengah malam menderu menusuk kalbu

Sementara diriku masih terpaku disini, diberanda kelam bertabur kepiluan

Ditemani gitar klasik yg slalu setia menangisi kekosongan jiwa


Hati yang dulu biru oleh belaian rasa rindu

Dan semakin sendu oleh seuntai makna yang tergores d dinding kalbu,

Kini seakan memudar,

Setelah kusadari jiwa ini telah dirobek

Oleh kepalsuan cinta yang pernah engkau tawarkan


Tahukah kau???

Tak pernah kupaksakan pengakuan atas cinta ini

Namun caramu menghargai cinta ini

Membuat hatiku meneteskan darah didalam raga


Mungkin kata2ku tak seindah Kahlil Gibran

Yang dengan untaian katanya

Menjadikan rasa cinta ibarat surga

Mungkin cintaku tak sedalam sah Jehan

Yang dengan kerinduannya,

Ia membangun Taj Mahal diatas pusara kekasihnya


Atau mungkinkah diri ini yang tak tau diri?

Terlalu percaya akan cinta sejati

Bertahun kurasakan buntu aliran darah ini,

Cintamu telah membakar jiwa dan ragaku

Seribu cinta kupinggirkan demi utuhnya namamu dikalbuku

Namun cinta yang kupersembahkan tulus dari palung hati yang terdalam

Entah yang kuterima…..


Kini usai sudah asa ini

Harga diriku telah memurkai cinta suci ini

Hanya satu tersisa…

Pergilah dan terbanglah bersama keangkuhanmu

Tidak ada komentar: